Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Selamat Datang Jiwa Adventure

Jumat, April 27, 2012

Alasan Kami Mendaki Gunung


Mendaki gunung merupakan olah raga juga minat aktivitas di alam bebas bahkan liar. Sobat, kita menyadari kalau gunung adalah bukan habitat manusia karena berbagai satwa liar dan flora beraneka ragam telah berkembang biak di sini sebelum kita mendakinya. Mendaki gunung tidak sekedar melangkahkan kaki naik sampai puncak dan turun kembali. Sobat, boleh dikata mendaki gunung adalah olah raga seperti olag raga yang lainnya, saat kita menjadi pemain untuk berlomba dan bertanding banyak penonton mendukung meneriaki kita dengan suara keras bahkan dengan berbagai alat tabuh. Namun beda dengan olah raga mendaki gunung, di sini kita di tonton di teriaki di soraki oleh pepohonan liar, binatang buas, udara dingin, jalan menanjak bahkan hujan dan badai. Tidak bisa di tawar kalau mendaki gunung adalah aktivitas yang berat karena membutuhkan fisik dan mental yang tinggi. Ada juga yang beranggapan kalau mendaki gunung hanyalah sebuah kegiatan rekreasi biasa hingga tak pelak lagi banyak terjadi kecelakaan di gunung hingga meninggal dunia karena menganggap remeh persiapan fisik dan mental juga perbekalan yang seharusnya untuk ber-survive di abaikan.
Beradaptasi di gunung tidak seperti kita mendapat pelayanan seperti biasanya, bahkan media di alam bebas jauh lebih mendidik mental dan jiwa untuk bisa mandiri dan tidak menggantungkan terhadap orang lain, karena harus ada penyadaran kalau beraktivitas di alam bebas semuanya pasti mengandung resiko karena kita beriteraksi langsung dengan alam yang sudah barang tentu kita pasti menghadapi perubahan dari kondisi hidup normal ke kondisi tidak normal. Sobat, coba kita ingat saat kita berada di lingkungan kita sehari hari bahkan di rumah. Kita mau mandi, sarapan pagi, tidur dengan selimut hangat, kebutuhan itu sudah disediakan oleh orang tua kita dan yang berkeluarga disediakan oleh istri atau suami tercinta. Namun di alam bebas siapa yang menyediakan fasilitas itu semua kalau bukan diri kita sendiri.
Mendaki gunung adalah berpetualangan di alam bebas sebagai wujud jiwa, mental, fikiran yang di awali dengan perasaan tanda tanya oleh hasil perjalanan pendakian dan berakhir dengan rasa syukur karena sukses dalam pendakian tersebut. Perasaan yang timbul adalah rasa was was dan takut akan bahaya yang di hadapi fisik dan psiologis, tetapi sobat tidak adanya rasa takut itu, berarti tidak di katakana tantangan karena berpetualangan berani menghadai tantangan. Dan keberhasilan menghadapi tantangan di butuhkan ketahanan fisik, mental serta psiologis yang stabil, namun semua itu juga memerlukan keterampilan khusus. Sobat, selain itu juga membutuhkan biaya, yang di mana biaya juga berperan penting dalam mementukan kelangsungan perjalanan pendakian. Tanpa biaya yang mencukupi pendakian akan terhambat bahkan bisa gagal, nah… hal ini sobat manajemen perjalanan yang tidak lepas dari uang sudah tentu menilik dari isi dompet kantong kita, namun hal ini hanya tercermin mewah dan tidaknya perjalanan kita, mulai dari bentuk transpotasi sampai fasilitas dalam pendakiannya. Sobat kalau semuanya sudah terencana dengan matang dan segala sesuatunya yang benar benar kita butuhkan sudah terkemas rapi maka kita berpetualangan akan mendapatkan hal hal yang baru.

Berolah raga dengan mendaki gunung seperti berwisata yang tidak semua orang bisa menikmatinya karena di sini kita disuguhi pemandangan panorama alam yang asli. Selain itu ada bebrapa manfaat yang berupa non materai (profit) yang kadang tidak kita sadari :

·   Mendidik fisik dan mental lebih positif. Karena berjalan di gunung membutuhkan tenaga yang tidak sedikit dengan jalan menanjak bahkan menyusuri tebing tebing curam dan berakibat fisik menjadi lemah maka mental akan menurun. Dengan keadaan seperti ini kita di hadapkan oleh pembelajaran fisik atau jasmani agar sehat dan power untuk cepat tanggap dalam bereaksi. Mempertahankan mental walau dalam keadaan menurun karena di sini kita berhadapan dengan alam sejauh mana kemandirian kita mempertahankan hidup di alam bebas hingga terwujud jiwa patriotisme dan profesinal. Kemudian dapat mengaplikasikan kepada hidup ini bahwasannya ada susah, senang, berhasil bahkan tersandung dan jatuh.

·   Mewujudkan solidaritas bersama team. Pada umumnya mendaki gunung dengan melibatkan beberapa teman dan di sini sobat di tuntut untuk bisa saling berkerja sama dengan kompak. Dengan adanya kerja sama team yang kompak bisa meminimalis kejadian yang berbahaya (kecelakaan) sesama anggota team.


·   Mencetak jati diri yang tangguh. Intelligence (kecerdasan) akan terbentuk karena kegiatan di alam bebas membutuhkan pengetahuan dan ketreampilan tertentu, dengan ini sobat akan terlatih dengan teori teori yang secara lansung praktek dengan tidak setengah hati. Dalam pendakian karakter asli pribadi sobat akan terlihat jelas mana yang manja, pemalas, ceroboh, mementingkan diri sendiri, yang mandiri, tangguh dan lembut. Semua karakter asli sobat akan terlihat dengan sendirinya karena di gunung kita di hadapkan dengan tekan yang besar dan jelas nyata jauh dari peradaban tidak ada sang penolong selain diri kita sendiri dan teman sesama team. Untuk itulah dalam pendakian sobat di tuntut untuk kerja sama team yang tangguh agar sukses dalam pendakian bersama.

·   Aspek Exact (dengan seksama). Dalam setiap langkah pendakian sebelumnya di perhitungkan jadwal dan pembagian waktu, karena sobat harus benar benar bisa memperhitungkan waktu lamanya pendakian setelah kita membaca dan mempelajari dari peta bentuk kontur gunung yang berupa lembah, sungai, tebing curam dan puncak. Perhitungan waktu ini akan menyesuaikan kebutuhan logistic Dalam pengambilan keputusan yang tepat seperti saat cuaca tidak menentu atau bersurvival yang di mana sobat atau team dalam keadaan kritis karena tidak mendapatkan  fasilitas yang semestinya. Nah, sobat di tuntut mengambil keputusan yang tentunya cerdas, seksama dan tepat untuk mempertahankan hidup dan mengukur kemampuan diri. Usaha untuk meningkatkan kemampuan dalam mengambil keputusan ini akan membentuk karakter dewasa dan pengenalan diri baik berupa kelemahan ataupun kewaspadaan pada diri kita untuk memecahkan masalah.


·   Mensyukuri keagungan Tuhan. Segala yang ada di alam ini Tuhanmenciptakan untuk kepentingan hambaNYA. Berada di puncak gunung terlihat hamparan pemandangan yang luas dan indah bisa mendorong kita untuk menjaga dan melestarikan ala mini untuk generasi mendatang. Mensyukuri kebesaran Tuhan mendidik kita untuk tidak sombong dan intropeksi diri, maka dengan sendirinya kita akan bisa menjaga kebersihan gunung dengan membawa kembali sampah yang kita bawa turun. Meskipun prilaku ini kelihatan kecil namun upaya untuk menjaga dan melestarikan alam supaya tetap lestari.


   Berpetualangan di gunung hutan lebat, gua, jurang terjal, tebing tebing tinggi, deras arus air tidak semuanya berpengaruh (memberi pengaruh) terhadap karakter dan pribadi sesorang. Namun menghadapi rintangan yang penuh resiko besar dan kecil di alam bebas akan mencetak orang menjadi mandiri, tabah dan tidak mudah putus asa. Sobat, nah… kebutuhn akan pengalaman baru dengan sendirinya akan kita dapat dan tentunya dengan pengalaman bisa menjadikan kita untuk bisa lebih berprestasi dan menjadi manusia yang produktif, bersikap mental positif serta dalam bertindak selalu di awali dengan niat baik. Di gunung,rimba yang buas dengan segala tantangan mengajari kita untuk berusaha menghargai kehidupan. Karena tidak ada kehidupan di dunia yang hakiki dan yang pasti berbuatlah “HIDUP ITU HARUS LEBIH DARI SEKEDARNYA”
Sobat sobat alam, mendaki gunung dan berkegiatan di alam bebas ternyata ada manfaat yang tidak bisa di nilai dengan uang, namun sobat… dengan berkegiatan di alam bebas tentunya sobat telah mengeluarkan biaya yang tidak sedikit, masihkah ada sobat yang beranggapan bahwa kegiatan mendaki gunung dan di alam bebas hanya bermanfaat sebatas kegiatan olah raga saja. Dan sudahkan sepadan pengeluaran dengan manfaat yang selama ini sobat lakukan berpetualangan di alam bebas.

“ Tidak ada kesuksesan tanpa jerih payah, bahkan harus dengan keringat, air mata dan darah” dan “ Hidup adalah soal keberanian menghadapi yang tanda tanya tanpa kita menawar
{terima dan hadapilah} “
Soe Hok Gie

Puisi


Hutan yang hilang

Hijau terhampar

Hasilkan udara segar

Tanah gembur penghasil kehidupan

Satwa liar bebas berkeliaran

Tersaji dalam satu kawasan

Terdapat dalam rimba raya penuh petualangan

Kita semua kagum melihatnya

Kita semua ingin memilikinya

Bahkan kita ingin jadi kaya karenanya

Dan alat-alat berat dikerahkan

Dan senjata-senjata tajam digunakan

Dan para tenaga kerja dikerahkan

Deru gergaji meraung dengan ganas

Diiringi kematian sang penunjang kehidupan

Tidak lagi hijau

Tidak lagi subur

Yang ada hanya gersang

Tak ada lagi tempat bernaung

Tak ada lagi udara segar

Tak ada lagi penahan banjir

Semua habis

Semua hilang

Cara Mengatasi Dingin (Hipotermia)

CARA MENGATASI DINGIN JANGAN PAKE OBAT

 Salah satu resiko yang mesti dihadapi saat melakukan kegiatan alam bebas adalah cuaca ekstrem yang sangat mungkin terjadi di alam bebas. Cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa gunung di Indonesia bahkan bisa mencapai 0 derajat celcius. Kondisi ini jika tidak dipersiapkan secara cermat bisa mengakibatkan kedinginan yang bisa mengakibatkan hipotermia. Hipotermia berasal dari kata hypo dan termios yang artinya kehilangan panas tubuh yang berlebih. Hipotermia juga bisa diartikan sebagai gangguan medis yang terjadi di dalam tubuh dimana terjadi penurunan temperatur tubuh secara tidak wajar yang disebabkan karena tubuh tidak mampu lagi memproduksi panas untuk mengimbangi dan menggantikan panas tubuh yang hilang dengan cepat. Hilangnya panas tubuh dengan cepat ini bisa disebabkan pengaruh dari luar seperti kondisi hujan disertai angin serta pengaruh dari dalam seperti kondisi fisik yang lelah dan lapar. Situasi ini bisa menjadikan temperatur tubuh turun dengan cepat dan bisa mengakibatkan kasus kematian. Untuk mengatasi masalah kedinginan di gunung ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Ini penting dan jangan main-main kalau kita tidak tahu apa yang kita lakukan dan apa akibatnya yang akan menimpa diri kita kemudian karena nyawa taruhannya. Ketika kita memasuki wilayah yang memiliki suhu di bawah rata-rata keseharian kita, hal pertama yang paling aman adalah mencari tempat berlindung dari terpaan angin ataupun titik air. Dalam kondisi terlindung, badan kita akan berusaha melakukan proses “pemanasan” dengan membakar kalori dan lemak cadangan dalam tubuh dan proses menggigil adalah gejala perlawanan tubuh yang bisa dirasakan langsung. Menggigil adalah sebuah cara badan kita mengusir rasa dingin, bersyukurlah kalau masih bisa menggigil, berarti badan kita masih bekerja baik. Untuk memenuhi kebutuhan proses “pemanasan” tadi, usahakan tubuh menerima asupan pangan yang cukup untuk dijadikan bahan bakar. Jangan biarkan perut kosong dan tidak terisi makanan. Hal ini akan memicu munculnya kandungan gas yang berlebih dalam tubuh dan daya bakar tubuh kita menurun. Jangan mengkonsumsi ALKOHOL untuk mencari kehangatan, karena justru akan memecah sel darah mereah yang bertugas menghantar kalori ke seluruh tubuh. Alkohol menyebabkan pembuluh darah mengalami dilatasi alias pelebaran sehingga panas tubuh akan sangat cepat menghilang. Walau kesan pertama tubuh akan terasa hangat, tapi setelah itu dingin yang akan dirasakan. Mekanisme tubuh yang alami akan mempersempit pembuluh darah di bagian alat gerak dan kulit bagian luar dan akan berkumpul di organ-organ penting tubuh dan alat ekstrimitas (tangan dan kaki) dan gemetaran untuk menambah gerak. Saat berlindung, pastikan tubuh kita terhindar dari unsur-unsur yang memicu masuknya suhu dingin ke tubuh kita. Berlindunglah dalam tenda yang benar-benar mampu memiliki sekat yang aman dari terjangan air dan air hujan. Bagian tubuh yang paling cepat menerima dampak suhu dingin adalah ujung-ujung jari kaki dan tangan. Lindungi semaksimal mungkin bagian ini dengan menggunakan kaus kaki dan sarung tangan tebal. Sebisa mungkin jangan tutupi dengan kantung plastik karena tubuh kita tetap perlu bernafas. Lebih baik bila terpaksa gunakan pembungkus SB atau lebih aman lagi gunakan sepatu tidur (terbuat dari bahan neoprene). Apabila pakaian yang digunakan basah, segera ganti dengan pakaian kering. Jangan ragu untuk menggunakan pakian berlapis untuk mengembalikan panas tubuh. Gunakan bahan wol yang sangat baik untuk sarung tangan, kaus kaki maupun sweater karena mampu menahan panas badan dan bila basah kuyup terkena air (kaus kaki atau sarung tangan) dia cukup diperas, buang airnya dan kenakan lagi. Masih terasa hangat. Bahan dari bulu angsa juga bisa digunakan meskipun belum populer di Indonesia karena kondisi iklim di gunung-gunung di Indonesia tidak terlalu ekstrem kecuali di Pegunungan Jayawijaya di samping harganya yang mahal. Ekspedisi Mapala UI ke Mt. Denali, Alaska US tahun 90an membeli sleeping bag baru dari bulu angsa sebanyak 4 buah @ Rp.4.000.000,00! Sleeping bag ini biasanya digunakan untuk suhu ekstrim hingga minus 40 derajat celcius seperti di Mt. Denali, atau gunung lainnya diatas ketinggian 5000mdpl. Pastikan kalau akan tidur badan kita berasa hangat. Jangan coba-coba tidur kalau dipastikan badan kita tidak berasa hangat. Bila dipaksakan tidur sementara kedinginan sangat-sangat berbahaya. Dalam sebuah tahapan bila rasa menggigil itu hilang maka kemudian akan sampai pada tahap tubuh tidak bisa lagi melawan rasa dingin, suhu tubuh akan turun terus kurang dari 36 derajat celcius, terus turun dan turun. Jangan sesekali minum obat tidur! Sangat berbahaya, beresiko, bukannya membunuh dingin malah bisa membunuh diri sendiri! Sementara kondisi lingkungan dalam keadaan dingin sehingga kita tidak bangun-bangun lagi maka siap-siap saja tidur selamanya, nyawa melayang! Inilah yang dinamakan hiportemia, suatu keadaan yang sangat mematikan dan yang paling di takuti para pendaki gunung profesional sekalipun, karena bisa membunuh secara diam-diam, tidak berasa kesakitan dan tidak berperasaan. Hipotermia adalah gejala kehilangan panas badan secara terus menerus, sampai kita sendiri tidak sadar, tertidur dan lewat. Sudah banyak pendaki menemui ajal karena kondisi ini. Seorang pendaki ditemukan tewas dalam kantong tidurnya yang dari bulu angsa karena dia tertidur dalam sleeping bag setengah terbuka dan dia tidur di alam terbuka! Bukan di dalam tenda! Angin dingin membuat dia terlelap, tidur lama, panas badan terus menurun dan tidak bangun-bangun lagi selamanya sampai tim sar menemukan alm! Ini kisah nyata….! Dan juga ini yg paling penting. Jangan coba menggunakan obat-obatan kalau tidak perlu apalagi untuk mengusir dingin, atau mengolesi dengan berbagai minyak karena yang diperoleh adalah kehangatan sesaat alias semu, sama sekali tidak menolong. Kalau kedinginan coba hindari angin, cari ceruk, atau bebatuan untuk menghindari angin, karena angin bisa membuat suhu lebih dingin, duduk meringkuk, sambil berpelukan dengan temen seperjalanan, tutup semua jalan masuk angin ke tenda, kalau bisa buat api unggun bagus, tidur mengelilingi api unggun, pastikan cadangan kayu cukup sampai pagi, atau agar api unggun tidak sampai mati buat bergilir jadwal jaga api bergiliran. Yuk tetap ke gunung, “dingin” bisa juga sebagai wadah untuk kita bisa dekat dengan alam dan penciptanya.

Alat Bertahan Hidup (Survive)


Survival kit adalah suatu peralatan atau satu kotak /tas peralatan survival yang umumnya dapat di gunakan semua jenis daerah seperti gunug,hutan,padang pasir dan laut.


Untuk seorang penjelajah ataupun petualang survival kit merupakan perlengkapan dasar yang harus dimiliki dan harus sesuai dengan perjalanannya.
Survival kit dapat dibuat sendiri,carilah kaleng yang tertutup dan tidak bocor.ukuran cukup kecil tetapi dapat memuat alat yang di perlukan.Pada saat mengisi kotak survival kit usahakan tidak ada tempat yang kosong yang memungkinkan peralatan didalamnya bergerak.
Biasakan selalu membawa survival kit dalam setiap perjalanan,karena dengan survival kit satu set perlengkapan sudah dimiliki untuk keadaan darurat.
Isi survival kit dan kegunanannya.

1. Korek Api
Korek api kedap air dapat dicari tetapi dengan harga yang mahal.kita dapat membuatnya dengan memasukan batang korek dan kertas penyalanya ke dalam tabung bekas roll film.Bisa juga pada kepala korek kita teteskan lilin sehingga terselaput seluruh kepala korek tersebut.


2. Lilin
Sangat baik untuk mulai menghidupkan api dan juga untuk penerangan.apabila terbuat daru lemak dapat dimakan atau pun buat menggoreng (harus yakin bahwa terbuat dari lemak).Lilin dari bahan lain atau parafin wax tidak dapat di makan.



3. Kaca Pembesar
Dapat menimbulkan panas dan api dengan sinar matahari langsung,juga dapat dipakai untuk melihat dan medeteksi duri dalam jaringan.


4. Jarum dan Benang
Beberapa jarum dimana satu diantaranya mempunyai lubang benang yang besar sehingga dapat memakai urat daging sebagai benang apabila diperlukan.Simpanlah jarum-jarum tersebut menjadi satu dan dililt dengan benang yang kuat sekelilingnya.


5. Kail dan Senar
Pilihlah kail yang berbeda ukuran dan diletakkan didalam kotak atau dibungkus.Sertakan juga tali pancing secukupnya karena dapat digunakan untuk menjerat.


6. Kompas
Sebuah kompas yang cukup baik tapi sederhana dan pastikan diri kita bahwa kita dapat memakai kompas dengan baik.Kompas dengan cairan didalamnya adalah yang terbaik.pastikan tidak bocor dan tidak ada gelembung didalamnya.


7. Senter Kecil
Sebuah lampu kristal sering dipakai untuk gantungan kunci.Lampu ini dapat dipakai untuk membaca peta,memasang umpan pada waktu memancing dimalam hari.



8. Obat-obatan / P3K
Obat yang kita bawa adalah yang sering diperlukan didalam perjalanan dan juga obat-batan pribadi tentunya.



10. Pisau/Parang
Pisau atau parang sangat berguna untuk dipakai dalam alam bebas selain untuk memotong ranting yang diperlukan dan secukupnya. juga untuk melindungi diri dari hewan buas


11. Ponco/Jas hujan
selain untuk melindungi diri dari hujan Ponco atau jas hujan dapat digunakan untuk membuat bivak (Camp tanpa tenda) sebagai atap disamping itu juga dapat digunakan untuk wadah mengumpulkan air hujan ataupun embun dengan teknik tertentu



12.Plastik atau botol plastik
dapat digunakan untuk menampung air bersih sebagai persediaan air minum


Demikian beberapa rekomendasi alat bertahan hidup, tetap utamakan safety first karena kesalamat anda adalah yang utama. Jangan "Mati" konyol dalam alam bebas. keluarga anda menanti

Kode Etik Pecinta Alam


Kode etik pecinta alam Indonesia dicetuskan dalam kegiatan Gladian Nasional Pecinta AlamIV yang dilaksanakan di Pulau Kahyangan dan Tana Toraja pada bulan Januari 1974. Gladian yang diselenggarakan oleh Badan Kerja sama Club Antarmaja pencinta Alam se-Ujung Pandang ini diikuti oleh 44 perhimpunan pecinta alam se Indonesia.
Kode etik pecinta alam Indonesia ini, sampai saat ini masih dipergunakan oleh berbagai perkumpulan pecinta alam di seluruh Indonesia.
Bunyi dari kode etik pecinta alam Indonesia adalah sebagai berikut:

* Pecinta Alam Indonesia sadar bahwa alam beserta isinya adalah
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa
* Pecinta Alam Indonesia adalah bagian dari masyarakat
Indonesia sadar akan tanggung jawab kepada Tuhan, bangsa, dan
tanah air
* Pecinta Alam Indonesia sadar bahwa pecinta alam adalah sebagian
dari makhluk yang mencintai alam sebagai anugerah yang Mahakuasa

Sesuai dengan hakekat di atas, kami dengan kesadaran
menyatakan :

1.Mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa
2.Memelihara alam beserta isinya serta menggunakan sumber alam
sesuai dengan kebutuhannya
3.Mengabdi kepada bangsa dan tanah air
4.Menghormati tata kehidupan yang berlaku pada masyarakat
sekitar serta menghargai manusia dan kerabatnya
5.Berusaha mempererat tali persaudaraan antara pecinta alam
sesuai dengan azas pecinta alam
6.Berusaha saling membantu serta menghargai dalam pelaksanaan
pengabdian terhadap Tuhan, bangsa dan tanah air

Disahkan bersama dalam
Gladian Nasional ke-4
Ujung Pandang, 1974